Jika hal itu penting dan berharga bagimu, maka tak mungkin kau tidak akan memperjuangkannya, kecuali kau menganggap hal itu tidak penting…
Banyak hal yang menurut kita penting, tetapi pada kenyatannya tidak. Kita tidak mau berjuang dan berusaha untuk mendapatkannya. Jika kau menyukai seseorang, maka kau tentu akan berusaha keras untuk mendapatkannya dan membuatnya bahagia bukan? Ketika orang yang kau sukai sedang mengalami kesulitan, bukankah kau akan dengan senang hati membantunya, meskipun mungkin dirimu juga sedang manghadapi suatu masalah? Kau bahkan rela membelah gunung dan menyeberangi samudera demi menemuinya – well, ini pengalaman temanku sih, dia bersedia menyeberangi kota karena kekasihnya tinggal di sisi lain dari kota ini. Bukankah dengan demikian kau memprioritaskannya di atas segalanya?
Lalu bagaimana dengan hal-hal lain? Misalnya, skripsi untuk seorang mahasiswa. Jika memang skripsi itu sangat penting, maka tentu mahasiswa itu akan berjuang keras untuk dapat segera menyelesaikan skripsinya dan tidak mengulur-ngulur waktu kelulusannya. Contoh lain adalah keluarga, orang tua/ anak misalnya. Seorang orang tua yang mengasihi anaknya tentu tidak akan tinggal diam ketika anaknya sakit. Ketika anaknya sakit, maka mereka akan berusaha untuk membuatnya sembuh, menjaga nya sepanjang malam, bahkan mungkin tidak akan dapat makan dan tidur dengan nyenyak – ini juga pengalaman temanku saat anaknya sakit. Ketika anak kesulitan mengerjakan tugas sekolah, orang tua nya tentu takkan tinggal diam. Mereka akan berusaha membantu si anak, mengajari untuk menyelesaikan tugas sekolahnya, meskipun mungkin pelajaran jaman now sangat berbeda dengan pelajaran jaman old hehe. Tak peduli selelah apa pun orang tua selepas bekerja seharian, mereka pasti akan meluangkan waktu untuk meladeni anaknya.
Kurasa masih banyak contoh-contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan prioritas kita dalam hidup ini. My point is apakah hal yang menurut kita penting itu benar-benar penting? Apakah kita bersedia mencurahkan segenap perhatian kita kepada hal yang ‘penting’ itu, atau justru sebenarnya perilaku kita menunjukkan bahwa ada hal lain yang lebih ‘penting’ daripada hal-hal yang telah masuk dalam kategori ‘penting’ kita? Selamat berefleksi…